Jumat, 12 September 2014

Gunung Yang Terbelah

Langit masih sangat gelap ketika kak fafa berteriak di depan campku untuk mengajakku makan sahur. Astaga baru kali ini aku tidak terbangun saat mr. Lidar membangunkan kami. Aku segera bergegas makan, mandi dan menunaikan sholat subuh. Hari ini kami punya sebuah jadwal jalan2. Ke tempat asal dari gundukan pasir yang banyak menutupi daerah jawa timur dan tengah baru2 ini.

Gunung kelud. Itulah tujuan kami hari ini. Kami ingin sejenak melepaskan penat dari lelahnya belajar di kampung inggris. Kami ingin melihat karya Tuhan yang baru saja Ia selesaikan. Terbayang di benakku hijau gunung dan teriknya matahari. Ah tak terlalu istimewa bagiku. Bukannya aku tidak bersyukur atas apa yg diberikan Tuhan. Tapi aku memang sangat ingin ke Bromo. Yah Bromo tempat yang sangat ingin kukunjungi. Kupikir kalau hanya sekedar melihat pemandangan hijau gunung, untuk apa aku datang jauh2 ke jawa timur. Di puncak jawa barat juga ada. Hehehee tapi yah... kupikir pergi keluar untuk menghirup udara segar digunung adalah ide bagus untuk menghilangkan penat.

Aku memulai perjalan tepat jam 5 pagi. Kupikir aku akan hanya pergi berenam bersama kak fafa, risa, devia, icha dan lintang karena Atsa sudah ada janji dengan riza untuk pergi ke Madura. Tapi ternyata mr. Wahab dan mr. Ega ikut bergabung bersama. Selain itu ada juga beberapa anak lain yang berasal dari PEACE. Yah lumayan menambah daftar kenalan kami.

Selama perjalanan aku mencoba memanfaatkan waktu untuk menghafal presentasi speaking yg harus aku sajikan di hari senin. Sayangnya itu tak bertahan lama. Aku malah tertidur lelap hingga tiba di rest area pertama gunung kelud. Astaga betapa pemalasnya aku. Menghapal begitu saja aku tidak kuat. Iyuuh

Sesampainya diatas gunung kelud angin menerpa sangat kencang. Udara dingin juga sudah terasa menusuk badan. Aku masih berasa biasa saja ketika keluar dari mobil elf yg mengantarkan kami. Tidak terlalu special, cibirku dalam hati. Gunung macam apa ini hanya sedikit ditumbuhi  tanaman. Benar2 kurang menarik. Saat itu aku masih menghadap ke arah mobil ketika ms. Fafa dan risa minta ijin ke toilet.

akupun memutar tubuh untuk menyusul yang lain. Astaga. Tempat apa yg sedari tadi berada di belakangku. Gunung yang sangat tinggi tertutup oleh pasir. Tidak aku salah bukan gungung tinggi yang tertutup pasir lebih tepatnya BEBERAPA gunung tinggi yg tertutup pasir. Astaga aku di Bromokah? Pikirku sejenak. Tapi aku seketika tersadar ketika melihat tulisan "dilarang mendekati gunung kelud dalam radius 3 km"


Yah inilah gunung yang baru saja meletus itu. Yang bahkan debunya sampai menutupi jogja dan sekitarnya. Semua permukaan gunung tertutup oleh pasir. Semua tumbuhan di sekitar jalur erupsi hilang. Semua pohon hanya meninggalkan batangnya saja tanpa daun, mereka semua menjadi tandus. Bahkan gunung ini terlihat sangat terbelah tepat ditengah jalur lahar dingin. Subhanallah. Engkau yang maha kuat dan maha mengetahui.

Gunung kelud, jawa timur.

NB: mengapa saya menyebutnya sebagai gunung yang terbelah, karena saya melihat pemandangan 2 gunung di daerah ini yang membentuk sebuah gapura besar bagai pintu masuk kearea tengah gunung


 inilah foto yang diambil kak icha secara diam-diam, saat kak risa mengambil foto kami.
kak risa, devia, lintang, kak fafa dan saya

 inilah salah satu foto yang diambil secara diam-diam saat saya sedang berbicara dengan kak fafa. karena foto ini lumayan lucu, saya ingin mengenangnya disini.

sedang foto yang terakhir ini adalah foto seluruh kawan yang ikut ke gunung kelud. semoga kita dapat dipertemukan lain waktu